Ekonomi

Quartal I 2019 Lonsum Cetak Laba Rp38,6 Persen, Anjlok 66 Persen 

JAKARTA-Sepanjang tiga bulan pertama, di Quartal I 2019, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) hanya mampu mencetak laba bersih sebesar Rp38,6 miliar. Anjlok hingga 66,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/YoY). Pada periode yang sama tahun sebelumnya LSIP mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 116 miliar.

Padahal secara umum, total penjualan perusahaan pada kuartal I-2019 naik sebesar 6,9% YoY menjadi Rp 927,9 dari yang sebelumnya Rp 868,3 miliar.

Peningkatan penjualan paling besar terjadi pada komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), yang mana sebesar 36,5% YoY menjadi sebanyak 109,4 ribu ton.

Dikutip dari CNBCIndonesia, hal tersebut hanya mungkin terjadi karena LSIP mampu meningkatkan produksi CPO sebesar 7,8% YoY menjadi 95,8 di kuartal I-2019. Sedangkan peningkatan penjualan komoditas karet cukup terbatas, hanya sebesar 3,2% YoY menjadi 2.319 ton.

Sebagai informasi, hingga kuartal I-2019, kinerja perusahaan masih ditopang oleh produk kelapa sawit dan turunannya yang mencapai 92,6% dari total penjualan. Adapun penjualan karet hanya menyumbang sebesar 5,2%.

Akan tetapi lagi-lagi, karena harga komoditas jualan LSIP anjlok, kenaikan jumlah penjualan menjadi tidak sebanding dengan peningkatan beban pokok penjualan.

Mengacu pada bursa Malaysia Derivatives Exchange, harga rata-rata kotrak CPO berjangka sepanjang kuartal I-2019 turun sebesar 11,8% YoY. Sedangkan harga rata-rata kontrak karet di bursa Tokyo Commodity Exchange (TOCOM) pada periode yang sama juga turun sebesar 3,12%.

Alhasil beban pokok penjualan LSIP sepanjang kuartal I-2019 mencapai Rp 797 miliar atau naik hingga 19,65% YoY dari Rp 666,1 miliar tahun sebelumnya. Laba kotor perusahaan kuartal I-2019 menjadi tinggal Rp 135 miliar atau turun hingga 32,8% YoY.

Tak hanya itu untuk meningkatkan penjualan tentu saja aktifitas operasional juga perlu ditingkatkan. Berdasarkan laporan keuangan LSIP, beban operasional (beban penjualan dan distribusi; beban umum dan administrasi; beban operasi lain) kuartal I-2019 mencapai Rp 117,7 miliar atau naik hingga 43,4% YoY.

Selain itu LSIP kali ini juga tercatat mengalami kerugian sebesar Rp 9,02 miliar akibat adanya selisih kurs mata uang asing. Padahal pada kuartal I-2018 perusahaan mendapatkan keuntungan Rp 6,53 miliar akibat selisih kurs.

Akhirnya, marjin laba bersih (net profit margin/NPM) turun menjadi tinggal 4,1% di kuartal I-2019, dari sebesar 13,3% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Membuat rasio laba per lembar saham (earning per share/EPS) perusahaan melorot 64,7% YoY.(rdh)
 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar